Webinar Kementrian Kominfo RI: Sport Tourism Mandalika, Kuatkan Ekonomi Bersama
Berita Baru, Lombok Tengah – Siapa yang tak kenal dengan paras elok Mandalika sebagai destinasi prioritas pariwisata di Indonesia? Pesona wisata Mandalika pun menjadi semakin menawan dengan sport tourism yang ditawarkan, seperti adanya Mandalika Interational Street Circuit untuk laga balap World Superbike (WSBK) dan MotoGP di tahun 2022.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo, mengadakan webinar “Sport Tourism Mandalika: Kuatkan Ekonomi Bersama” pada Kamis, 11 November 2021 yang dilaksanakan secara hybrid dari Taku Resto and Bar, Mandalika, serta disiarkan melalui Zoom dan kanal YouTube DJIKP.
“Indonesia punya Mandalika!! KEK Mandalika semakin memesona dengan kebijakan pemerintah menjadikan Mandalika sebagai pelopor sport tourism di Indonesia. Terdapat dua event olahraga yang akan dilaksanakan di Mandalika, Provinsi NTB yaitu World Superbike (WSBK) 2021 seri terakhir yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-21 November 2021, serta MotoGP 2022.” Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, mengawali webinar.
Kemkominfo turut mendukung promosi pariwisata, khususnya KEK Mandalika, dengan Aktivitas Komunikasi Publik Diseminasi Sektor Pariwisata Tahun 2021. Beberapa hal yang dilaksanakan di antaranya webinar, produksi, dan penayangan ILM melalui televisi, billboard, dan videotron di tempat strategis, serta diseminasi informasi melalui Talkshow di televisi.
Selanjutnya, Arie Prasetyo, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC, turut menjelaskan bahwa Sirkuit Mandalika sudah siap menjadi tuan rumah World Superbike (WSBK) 2021, yang akan dilaksanakan live pada tanggal 19-21 November 2021. Trek di sirkuit menggunakan pattern yang menggunakan kearifan lokal, race elektronik sudah dipasang (cctv, speed camera, microphone, lampu petunjuk), race control building sudah terhubung dengan instrumen yang ada, serta kesiapan marshal, medis, mitigasi bencana dan crowd control.
Selain itu, Arie turut menambahkan bahwa ITDC telah merilis tiket harian dengan harga terjangkau, sehingga masyarakat Lombok dapat ikut menyaksikan World Superbike (WSBK) 2021. Harga tiket telah termasuk dengan antigen, terhubung dengan PeduliLindungi, penonton dapat naik bis/shuttle langsung menuju venue acara.
Dari aspek Kesehatan, dr Wahyu Amri, Koordinator Kesehatan Dinas Kesehatan Prov. NTB, menyampaikan terkait dengan dukungan protokol Kesehatan menyambut laga balap dunia tersebut.
“Atlet dan kru yang tiba di Mandalika telah melaksanakan proses karantina yang dilakukan di Jakarta. Setiap 5 hari, akan dilaksanakan tes PCR untuk atlet, kru, dan tenaga kesehatan,” terangnya.
Selanjutnya, Bapak Yusron Hadi, Kepala Dinas Pariwisata Prov. NTB, turut menyampaikan secara secara daring, bahwa Pemerintah Provinsi NTB telah membentuk tim dari berbagai bidang yang ada untuk mendukung World Superbike (WSBK) 2021. Akomodasi (hotel dan homestay), pelaku UMKM dan pariwisata telah siap menyambut target 3.000 wisatawan yang akan hadir.
“Dinas Pariwisata Prov. NTB telah memfasilitasi hotel dan paket perjalanan wisata untuk dipublikasikan melalui marketplace dan website, bekerja sama dengan Telkom untuk SMS Blast sehingga wisatawan dapat mendapatkan informasi berkaitan destinasi wisata dan fasilitas penginapan,” jelasnya.
“Provinsi NTB telah memasuki PPKM Level 1, telah memenuhi indikator kesehatan dari Pemerintah Pusat, berupa vaksinasi, kapasitas respon dan level transmisi dalam kondisi memadai. Hal ini harus dipertahankan dengan cara tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat,” terang dr Lalu Hamzi Fikri, Kepala Dinas Kesehatan Prov NTB, yang juga turut berbicara pada aspek Kesehatan.
Persiapan tenaga medis untuk World Superbike (WSBK) 2021 sedang melaksanakan final check dan simulasi. Terdapat pos kesehatan di dalam dan di luar sirkuit. Penonton di setiap pintu masuk harus mengakses PeduliLindungi dan telah menerima vaksin dosis kedua.
Webinar ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo dengan melibatkan hingga 300 orang peserta secara langsung dan daring. (Red/Rls*)