DAERAH LOMBOK TENGAH NTB SOSIAL BUDAYA
Bau Nyale: Simpul Pengetahuan Masyarakat Sasak Serta Asal Usul Nama Mandalika
Berita Baru, Lombok Tengah – Prosesi Adat Sangkep Warige telah menyepakati dan menetapkan pelaksanaan Festival Bau Nyale tahun 2022 di Kabupaten Lombok Tengah jatuh pada tanggal 20-21 Februari 2022.
“Berdasarkan hasil Sangkep Warige disepakati dan ditetapkan bahwa Bau Nyale tahun 2022 jatuh pada tanggal 19 dan 20 bulan Rajab 1443 H atau tanggal 20-21 Februari 2022,” ucap Ketua Majelis Krame Adat Lombok Tengah, Lalu Suhardi, Sabtu, (08/01/2022)
Sangkep Warige sendiri merupakan kajian astronomi yang dilakukan oleh tetua adat, tokoh adat, serta pemuka Majelis Adat Sasak. Dalam Prosesi Adat ini dilakukan pembacaan waktu penanggalan Sasak serta pembacaan terhadap tanda-tanda atau gejala alam yang terjadi.
Simpul Pengetahuan Masyarakat Sasak
Peneliti sistem penanggalan Sasak, Dr. Lalu Ari Irawan menyebutkan, Festival Bau Nyale sebagai salah satu simpul sistem pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Sasak.
Dirinya mengatakan, keberadaan cerita Putri Mandalika, menunjukkan betapa arifnya leluhur masyarakat Sasak yang mampu menggunakan sastra sebagai media transformasi ilmu pengetahuan pada masa itu.
“Jadi, selain Putri Mandalika digambarkan sebagai figur yang cantik, substansi yang kita dapatkan adalah pernyataan sang putri menunjukkan bahwa masyarakat Sasak pada masa itu telah mengenal sistem astronomi tradisional yang membuat mereka mampu menandai waktu untuk merayakan suatu peristiwa,” jelas Dr. Lalu Ari Irawan.
“Bahkan dari cerita itu kita dapat memahami musim yang kemudian bisa dihubungkan dengan pola tanam dan pola sosiologis yang ada di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Dr. Lalu Ari Irawan juga mengatakan, seorang peneliti dari Jepang sengaja datang hanya untuk mempelajari sistem pengetahuan tradisional masyarakat Sasak ini. Selain itu, ilmuan dalam negeri juga banyak yang tertarik untuk menulis tentang khasanah kebudayaan ini.
Asal Usul Nama Mandalika
Ketua Majelis Adat Sasak (MAS), Lalu Bayu Windia yang menghadiri rangkaian kegiatan Sangkep Warige mengatakan, Festival Bau Nyale sangat erat kaitannya dengan nama Putri Mandalika, sebuah cerita rakyat yang berkembang di Pulau Lombok.
Lalu Bayu Windia mengingatkan, momentum Bau Nyale tahun ini adalah saat yang tepat bagi pemerintah serta masyarakat Sasak untuk memperkenalkan asal usul penamaan sirkuit Mandalika yang akan menjadi tuan rumah gelaran bergengsi MotoGP di bulan Maret nanti.
“Mungkin masyarakat internasional bertanya-tanya, dari mana nama sirkuit itu ya. Nah, dengan kemeriahan Festival Bau Nyale tahun 2022 ini, masyarakat dunia akan memahami bahwa nama Mandalika ternyata berasal dari figur seorang Putri jelita yang melegenda di masyarakat Sasak, khususnya di masyarakat selatan,” ucapnya.
Lalu Bayu Windia mengatakan, momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik sebagai ajang memperkenalkan kearifan-kearifan yang masyarakat Sasak miliki kepada masyarakat dunia. Setidaknya, masyarakat internasional memahami darimana nama Sirkuit Mandalika berasal. (*)