Beri Ruang Bagi Pelaku Seni, Kemenparekraf Bersama DPR RI Gelar BISAFEST di Lombok Barat
Berita Baru, Lombok Barat – Untuk memberikan ruang berkreasi serta memberdayakan para pelaku seni dan ekonomi kreatif di Kabupaten Lombok Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bekerjasama dengan DPR RI dan Dinas Pariwisata Lombok Barat menggelar kegiatan BISAFEST Semarak Kreasi Seni Gerabah dan Seni Tari Lombok di Pasar Seni Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri Lombok Barat, Minggu (12/6/2022).
Kegiatan ini menghadirkan 40 peserta dari para pelaku seni dan pengrajin Gerabah di Lombok Barat.
Selain dibuka secara resmi oleh Anggota DPR RI Komisi X M. Syamsul Lutfi, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Subkoordinator Strategi Event Daerah Kemenparekraf RI Vicky Apriansyah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H. M. Fajar Taufik dan Kepala Desa Banyumulek H. Jamiludin serta salah seorang Praktisi Seni dari UNRAM Ahmad Zuhairi.
“Pelaksanaan BISAFEST di Lombok Barat merupakan kegiatan pemberdayaan pelaku parekraf yang produktif untuk meningkatkan kualitas ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka mendukung dan menunjang pengembangan parekraf yang kreatif dan berkelanjutan,” jelas Vicky Apriansyah saat membuka kegiatan.
Mewakili Kemenparekraf RI, ia juga menyampaikan apresiasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di bidang seni tari dan kerajinan gerabah di Lobar yang masih produktif di masa pandemi ini.
“Kami berharap seni tari dan gerabah di Lombok Barat dapat dikemas menjadi daya tarik dan atraksi menarik dengan pendekatan inklusif, berkualitas dan berkelanjutan sehingga membuat lebih banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Lombok Barat sehingga mampu menyokong perkembangan pariwisata secara nasional,” lanjutnya.
Sementara itu M. Syamsul Lutfi berharap kegiatan BISAFEST ini bisa menjadi salah satu momentum untuk membangkitkan kembali pariwisata di Lombok Barat.
“Semoga kegiatan ini bisa jadi momentum kebangkitan pariwisata baik itu yang sifatnya perjalanan wisata, adat istiadat, seni budaya, kuliner dan akomodasi yang ada di daerah kita ini bisa kita tingkatkan kualitasnya,” ujarnya.
Menurut Saymsul Lutfi, pariwisata adalah sektor yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan tidak bisa hanya mengedepankan kepentingan kelompok atau organisasi tertentu saja.
“Kalau kita berbicara pariwisata, tidak bisa kita berfikir secara ego sektoral tapi kita perlu kolaborasi supaya bagaimana mindset kita sebagai para pelaku pariwisata ini bisa berubah, bagaimana kita bisa menyuguhkan dan memberikan pelayanan yang baik kepada para tamu kita,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lobar H. M. Fajar Taufik berharap kegiatan BISAFEST ini mampu menghadirkan atraksi yang lebih variatif khususnya di Desa Banyumulek.
“Selama ini di Desa Wisata Banyumulek hanya menjual kerajinan gerabah, kedepannya desa wisata ini harus bisa menampilkan atraksi-atraksi lain, baik itu atraksi seni maupun atraksi budaya di desa ini,” kata Taufik.
Ia juga memyebutkan jika kuliner di Desa Banyumulek punya potensi untuk mendukung atraksi pariwisata yang sudah ada di desa ini.
“Kalau semua itu ada di sini, wisatawan akan lebih lama di desa ini dan akan membelanjakan uanganya lebih banyak di desa wisata ini,” ujar Taufik
Dengan itu, sambunganya, dampak yang dirasakan adalah kesejahteraan masyarakat Banyumulek akan semakin meningkat dan jumlah pengangguran semakin berkurang.
Dalam kegiatan ini juga menampilkan sejumlah pertunjukan seni tari dari sejumlah sanggar yang ada di daerah Lobar, di antaranya penampilan Tari Gandrung Lombok dari Sanggar Seni Saseguh, Pertunjukan Peresean dari Sanggar Tari Mawar Desa Sesele serta penampilan seni Tari Aik Meneng dari Sanggar Seni SMA 1 Narmada. [*]