BNPB RI Tinjau Penanganan Wabah PMK di NTB
Berita Baru, NTB – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI), Letjen Suharyanto mengunjungi Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (20/07/2022).
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka meninjau langsung bagaimana pencegahan dan pengobatan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi ternak yang ada di Provinsi NTB.
Kepala BNPB RI, Letjen Suharyanto mengatakan, Provinsi NTB merupakan sentra produksi daging nasional yang sempat masuk lima besar daerah penyebaran PMK secara nasional dan mendapatkan penanganan dan perhatian serius pemerintah pusat.
“Strategi penanganan PMK yang dilakukan ada empat langkah; Pertama, Geo Sekurity yaitu pembersihan yang meliputi kandang, lingkungan hingga pulau dilakukan disinfeksi untuk mencegah penularan. Kedua, Vaksinasi bagi hewan ternak yang sehat untuk imunitas,”
Langkah ketiga, kata Suharyanto adalah pengobatan bagi hewan yang terjangkit PMK dengan obat yang dijual di toko atau obat tradisional. “Bagi hewan ternak yang sakitnya belum parah itu bisa diberikan vitamin antibiotik,” jelasnya.
Terakhir, hewan yang cukup parah terjangkit PMK harus dipotong paksa untuk memutus rantai penyebaran. Peternak kemudian akan mendapatkan kompensasi.
“Kalau dipotong, dagingnya bisa dikonsumsi. Setiap hewan ternak yang dipotong berhak mendapatkan ganti rugi Rp 10 juta,” kata Suharyanto.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, saat menyambut kedatangan Kepala BNPB RI, Letjen Suharyanto di Bandara Internasional Lombok, merasa bersyukur vaksinasi bagi hewan ternak di NTB mendapatkan jatah 1,4 juta vaksin.
Dirinya juga mengatakan vaksinasi serentak telah dilakukan untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak. “Alhamdulillah bantuan vaksin sudah banyak di distribusikan untuk hewan ternak kita di NTB,” ujar Gubernur. [*]