KAHMI NTB Gelar Orasi Budaya, Hadirkan Menko PMK Muhadjir Effendy
Berita Baru, NTB – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, mengatakan, membicarakan budaya sama dengan membicarakan manusia. Membangun budaya, sama dengan membangun manusia. Hal ini karena, budaya ada dalam kesadaran manusia. Baik kesadaran individual atau kesadaran kolektif. Bisa juga dikatakan, membicarakan budaya adalah juga bicara tentang sejarah manusia.
Hal itu diungkapkan Muhadjir Effendy, saat menyampaikan orasi budaya bertema Kemajuan Berkebudayaan Bangsa Dalam Konfigurasi Budaya Global, yang diadakan oleh Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Provinsi NTB, di Mataram Sabtu (4/12).
Menurut Muhadjir Effendy, budaya Revolusi (Industri) 4.0, adalah kelanjutan dari budaya revolusi (industri) sebelumnya. Hal ini karena sejarah manusia tidak lain adalah hasil dari dialektika ide.
Muhadjir menekankan, harus dibedakan, mana budaya dan mana produk budaya. Budaya, karena ada dalam kesadaran dan ide manusia, maka sifatnya tidak terbatas. Namun, ketika menjadi produk budaya, maka wujudnya bisa bermacam-macam dan beragam.
“Kata kunci dari budaya adalah komplesitas nilai-nilai. Yakni nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan. Masing-masing negara mimiliki standar nilai-nilai. Bisa jadi yang baik itu belum tentu indah, yang indah belum tentu benar. Dalam Islam, ketiga-tiga ada dan hadir. Karena Islam Maha Seni,” ucap Muhadjir Effendy.
Sementara itu, Ketua Panitia Orasi Budaya, M. Zakiy Mubarok, mengungkapkan, kegiatan ini diadakan untuk mengkonfirmasi, sejauhmana budaya dapat direkayasa masuk dalam proses pembangunan. Dan bagaimana budaya bangsa Indonesia dapat bertahan dalam arus budaya global saat ini.
Menurut Zakiy Mubarok, sejauh ini ada dua pandangan terkait hal itu. Satu pihak mengatakan, sulit merekayasa budaya untuk masuk dalam proses pembangunan. Di pihak lain, ada yang menegaskan, bahwa Indonesia adalah negara adidaya dalam bidang budaya. Karena itu, Indonesia sangat berpotensi mempengaruhi peradaban dunia.
Turut memberikan sambutan dalam kegiatan Orasi Budaya Wakil Walikota Mataram, TGH. Mujiburrahman, Ketua Majelis Daerah KAHMI Lombok Utara, TGH. Najmul Ahyar. Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Kota Mataram, H. Didi Sumardi, Mahasiswa yang mewakili seluruh perguruan tinggi di Kota Mataram, kader HMI dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta sejumlah Guru Besar dari perguruan tinggi di NTB. [Red*]