Kericuhan Desa Mereje Lombok Barat: Polisi Himbau Masyarakat Tidak Terprovokasi
Berita Baru, Lombok Barat – Polres Lombok Barat, Polda NTB bertindak cepat menengahi keributan antar warga di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat yang dipicu akibat kesalah pahaman saat Pawai Malam Takbiran, Minggu (01/05/2022).
“Kami dari aparat Kepolisian sejak kemarin sudah melakukan langkah pengamanan dan upaya mediasi antar kedua belah pihak,” ucap Kabid Humas Kombes Pol. Artanto pada Hari Selasa, (02/05/2022).
Mediasi tersebut dipimpin oleh pihak Polres Lombok Barat, Tokoh agama, Kepala Desa Mareje dan stafnya serta perwakilan dari kedua belah pihak Dusun Ganjar dan Dusun Bangket Lauk.
“Kami masih melakukan upaya terbaik terkait masalah ini, untuk dilakukan secara musyawarah,” jelas Kabid Humas Polda NTB.
Dijelaskan kejadian tersebut bermula saat digelarnya pawai malam takbiran di Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat.
Dimana saat itu, ketika iring-iringan pawai yang diikuti oleh beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik Rahim alias Amaq Runa di Dusun Ganjar.
Hal tersebut membuat Rahim alias Amaq Runa menegur para pemuda itu, namun akhirnya terjadi keributan.
Kejadian itu dapat dilerai dan diselesaikan secara kekeluargaan oleh Personil TNI-Polri dan Aparatur Desa yang melakukan pengamanan pawai malam takbiran sehingga kegiatan pawai tersebut dapat terlaksana kembali.
Dari awal mula kejadian tersebut, pada hari senin tanggal 2 Mei 2022 kedua belah pihak di mediasi dan saling menyatakan permohonan maaf, namun pada hari selasa (03/05) sekitar pukul 10.00 wita warga dari dusun ganjar desa mareje kecamatan Lembar hendak melakukan kegiatan pesta dan melintasi di Dusun Bangket Lauk akan tetapi ada beberapa orang dari warga Dusun Ganjar bertemu dengan warga Dusun Bangket Lauk disana sehingga terjadi keributan kembali.
“Namun keributan tersebut berhasil diredam kembali oleh pihak kepolisian yang datang menenangkan warga,” tutur Artanto.
Situasi aman tersebut terprovokasi kembali dan pada malam hari dengan terjadinya aksi pembakaran 6 unit rumah di kantor sekretariat Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) di dusun Ganjar.
Dari kejadian tersebut Polri menerjunkan pasukan Brimob, Dalmas dan Sabhara serta fungsi Kepolisian lainnya guna menenangkan keadaan. Akibat dari aksi tersebut, 7 Warga Dusun Ganjar Mengungsi ke Polda NTB dan 16 lainnya ke Polres Lombok Barat dan saat ini dilakukan pelayanan psiko sosial oleh Biro SDM Polda NTB.
Dari kejadian tersebut diatas pihak kepolisian meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terprovokasi dan melakukan aksi saling balas. Polda NTB serius untuk menangani permasalahan ini.
“Kami meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan Polda NTB serius menangani permasalahan ini,” pungkas Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto. [*]