Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua DPRD Lombok Tengah: Pengusaha Ayam Petelur Keluhkan Pakan Mahal dan Sulitnya Pemasaran
Dokumentasi Kegiatan Reses Ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah, M. Tauhid | Berita Baru | Foto: Mt

Ketua DPRD Lombok Tengah: Pengusaha Ayam Petelur Keluhkan Pakan Mahal dan Sulitnya Pemasaran



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, Lombok Tengah – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Tengah, M. Tauhid, turun melaksanakan kegiatan reses guna menyerap aspirasi masyarakat. Kegiatan bertemu dengan konstituen tersebut dilaksanakan di Enam (6) lokasi berbeda yang dimulai dari tanggal 3 -10 Februari 2022 kemarin.

Enam (6) lokasi yang dikunjungi olek Ketua DPRD Kabupaten Lombok Tengah diantaranya adalah Dusun Gerie Desa Aik Bukak, Dusun Montong Teker, Dusun Retot Desa Dasan Baru, Dusun Bajur Desa Kopang Rembiga, Dusun Bingkok Desa Montong Gamang, dan Dusun Kuangpati II Desa Lendang Are.

M. Tauhid menyampaikan, selama kegiatan reses tersebut, dirinya banyak mendapatkan masukan dan keluhan dari masyarakat terutama terkait infrastruktur jalan, jaringan irigasi, penataan lingkungan, pembangunan sumur bor, dan pembangunan sarana pendidikan untuk anak usia dini.

“Kami mendapat banyak masukan juga terkait bantuan untuk kelompok petani, terutama permintaan bantuan bibit ternak, serta bantuan alat produksi pertanian,” jelas M. Tauhid kepada beritabaru.co, Selasa (15/02/2022).

Politisi Partai Gerindra ini juga menyampaikan bahwa konstituennya dari kelompok remaja yang ditemuinya banyak yang meminta pembinaan atau pelatihan keterampilan seperti pelatihan perbengkelan, meubler, dan elektronika.

“Sementara kelompok ibu-ibu, sangat mengharapkan bantuan pemerintah baik permodalan maupun alat-alat produksi pembuatan kue atau panganan,” lanjutnya.

Sementara keluhan yang menyedihkan dan dirasa sangat butuh perhatian dengan segera disampaikan oleh kelompok peternak ayam petelur. Mereka menyampaikan bahwa hasil produksinya mengalami kesulitan dalam hal pemasaran.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan harga telur yang anjlok dibawah rata-rata, sementara harga pakan melambung tinggi.

“Terkait hal tersebut, maka kami meminta kepada Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan untuk mencari solusi atas permasalahan yang di hadapi oleh masing-masing kelompok pengusaha ayam petelur ini,” pinta M. Tauhid. ***