Silaturahmi Bersama Masyarakat Lombok Utara, Suhaimi Ismy: Tetap Teguh Rawat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Berita Baru, NTB – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (MPR/DPD RI), Lalu Suhaimi Ismy melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Desa Dangiang Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, NTB, Rabu (14/9/2022).
Kegiatan silaturahmi sekaligus sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini, diselenggarakan dalam rangka terus memupuk dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam kesempatan tersebut, Lalu Suhaimi Ismy menyampaikan kondisi dunia saat ini sedang tidak menentu. Perang antara Rusia-Ukraina, ancaman di laut China selatan, dan berbagai keadaan internasional lainnya mempengaruhi keadaan ekonomi dunia.
Selain itu, inflasi beberapa negara sudah sangat menghawatirkan tingkatnya. Ancaman krisis pangan juga menghantui beberapa negara-negara di dunia.
“Bagaimana dengan Indonesia? Sebagai bagian dari masyarakat dunia pasti ada efeknya, dan kita sangat harapkan efeknya seminimal mungkin untuk keadaan ekonomi dalam negeri,” kata Anggota DPD RI Dapil NTB ini.
Dikatakannya, ketika keadaan ekonomi suatu negara sedang menurun seringkali oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keadaan ini dengan menyebarkan berita yang tidak benar ditengah-tengah masyarakat, bisa berupa isu sara, isu permusuhan, dan isu-isu lainnya.
“Oleh karena itu, kita wajib berusaha saling mengingatkan untuk tetap memperteguh kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Jangan sampai ada ruang untuk oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi saat ini,” tegasnya.
Suhaimi Ismy mengatakan, Indonesia merupakan negara yang besar, jarak antara Sabang sampai Marauke terbentang luas dengan diisi oleh ribuan suku serta bahasa, dan Pancasila lah yang mempersatukan semuanya.
“Maka tanamkan kepada anak cucu kita rasa persatuan Indonesia sejak dini, supaya kelak ketika mereka menjadi pemimpin bangsa ini benar-benar menjaga Indonesia dari ancaman yang jauh lebih kompleks di masa yang akan datang,”
“Selain itu, bekali mereka dengan sika ke 4, bahwa menjadi seorang pemimpin harus bijaksana, tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain, utamakan kepentingan bersama, serta setiap keputusan yang harus diambil dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur,” ungkap Suhaimi Ismy.
Selanjutnya, Suhaimi Ismy juga berpesan untuk senantiasa menjaga tindak-tanduk dalam bertindak supaya tidak melanggar undang-undang yang berlaku, termasuk dalam hal bagaimana menyampaikan pendapat serta kritik di muka umum.
“Bolehan menyampaikan pendapat dan keritik, karena merupakan Hak Asasi, akan tetapi tidak boleh kita memaki orang yang kita kritik, atau dengan cara-cara yang melanggar Undang-Undang,” pesannya. [*]