Spirit Ramadan 1444 H
Berita Baru, Kolom – Ramadan kali ini datang pada tanggal 23 Maret 2023. Sebuah momentum yang memang selalu ditunggu oleh seluruh makhluk yang rindu akan kasih sayang Tuhan dalam porsi yang lebih.
Pada bulan ini Tuhan begitu banyak memberikan menu atau paket pencerahan dan pemberdayaan kepada hamba yang membutuhkannya, mulai dari puasa wajib, Lailatul Qadar sampai Tarawih.
Puasa, sejatinya merupakan kebutuhan rohani dan ragawi setiap makhluk, tidak hanya manusia tapi makhluk yang lain juga membutuhkannya.
Sebagai contoh sederhana, ketika seekor ulat ingin berubah menjadi kupu-kupu yang indah dan memikat, maka ia dengan senang hati menjalankan ritual “puasa” beberapa lama;
Adapun Lailatul Qadar adalah sebuah epicentrum di mana semua potensi sang hamba dimaksimalkan sesuai tujuan penciptaannya, sesuai kecenderungan minat dan bakatnya, sesuai fungsi kekhalifahannya.
Untuk prosesi pemaksimalan tersebut, piranti yang diberikan Tuhan adalah Alquran. Itulah kemudian mengapa momen Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan;
Sedangkan Tarawih, adalah sebuah prosesi gerak tubuh dan jiwa yang begitu teratur, yang penuh dengan kalimah-kalimah suci dan gerak-gerak sufistik.
Di samping ibadah yang langsung berhubungan dengan Tuhan, Ramadan juga meminta dan membutuhkan aktivitas kemanusiaan berupa peningkatan kepedulian material maupun moril kepada sesama, seperti memperbanyak infak, sedekah dan penguatan bekal Rohani kepada yang membutuhkan.
Infak dan sedekah merupakan kewajiban bagi yang berkelebihan materi untuk menyapa dan memberdayakan sesamanya yang tidak berpunya, sedangkan penguatan bekal rohani merupakan kewajiban bagi yang paham Agama untuk memberikan pencerahan kepada yang memintanya.
Nantinya, apabila rangkaian-rangkaian prosesi dan piranti Ramadan tersebut berjalan dan terpakai sebagaimana mestinya, maka alangkah indah dan bermaknanya ibadah kita kali ini, karena sebuah harmonisasi dari orkestra ketuhanan dan kemanusiaan telah terwujud dan membentuk sebuah tatanan qurani.
Kini, Ramadan tinggal sebentar lagi akan berakhir, akankah kita masih bertemu lagi ke depannya, atau paling tidak bentukannya sudah terpahat di tata laku dan pikir kita. Hanya kejujuran kita yang bisa menjawabnya.
Wallahu a’lamu bisshawab.
Penulis: Dr. Dian Iskandar Jaelani,.M.A. Kepala Sekolah SMAN 2 Praya.