Suhaimi Ismy Ajak Umat Muslim Jadikan Puasa Sebagai Momentum Mengamalkan Pancasila
Berita Baru, Lombok Tengah – Anggota DPD RI Dapil NTB, Lalu Suhaimi Ismy mengajak umat muslim menjadikan ibadah puasa di bulan Ramadhan sebagai momentum dalam mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal tersebut disampaikan Lalu Suhaimi Ismy saat melakukan Silaturahmi & Sosialisasi 4 Pilar MPR RI: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, Sabtu,(16/4) di Pondok Pesantren Subulussalam Gerunung Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
“Kita harus betul-betul patuh dan taat kepada syariat agama Islam karena Pancasila sangat relevan dengan agama dan ajaran Islam. Semua Sila yang ada dalam Pancasila, sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Tidak ada pertentangan sedikitpun,” kata Suhaimi Ismy.
Dikatakannya, Pancasila merupakan pemersatu Bangsa Indonesia, semua tokoh pendiri Indonesia sepakat bahwa Pancasila merupakan jiwa Bangsa Indonesia. Karena Pancasila mampu menyatukan berbagai Agama, suku, ras, dan golongan.
Pancasila adalah satu komitmen bersama, kesepakatan dari seluruh golongan masyarakat di Indonesia. Serta semua sepakat bahwa dasar dan sekaligus tujuan hidup berbangsa dan bernegara adalah Pancasila.
“Maka wajib bagi kita sebagai warga negra indonesia untuk menjalankan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Anggota MPR RI tersebut.
“Salah satu cara dan sudah kita terapkan adalah beribadah dengan baik menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Ini merupakan implementasi secara langsung dari Sila pertama dari Pancasila,” imbuhnya.
Selain itu, Suhaimi Ismy mengatakan bahwa setiap rakyat indonesia mempercayai Tuhan yang maha esa, sehingga ajaran yang tidak mengakui tuhan seperti komunisme, ateisme, dan sejenisnya tidak memiliki tempat di Negara ini.
Menurutnya, penerapan Pancasila harus tercermin, seiring sejalan dari cara kita memaknai BhinnekaTunggal Ika dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Menghormati sesama Warga Negara Indonesia, tidak membedakan pelayanan terhadap si kaya dan si miskin, bergotong royong dalam membangun untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama, merupakan wujud konkret kita menerapkannya.
“Ingat sebagai orang yang beragama dan menjalankan Pancasil, maka kita menghayati hadits Rasulullah SAW. Khoirunnas anfa’uhum linnas: yang artinya Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain,” jelas Suhaimi Ismy. [*]