Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tinjau TPA Kebon Kongok, Dirjen PUPR; Butuh 4,8 Ha Lahan Lagi
Wakil Gubernur NTB, Ummi Rohmi bersama Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Ir. Diana Kusumatuti, melihat langsung kondisi terkini TPA Kebon Kongok, | ist*

Tinjau TPA Kebon Kongok, Dirjen PUPR; Butuh 4,8 Ha Lahan Lagi



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, Lombok Barat – Pemerintah Provinsi NTB terus berikhtiar mewujudkan Misi NTB Asri dan Lestari melalui Program NTB Zero Waste (Minim Sampah). Program Unggulan ini terus digiatkan Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. Zulkiflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.

Salah satunya dengan mengoptimalkan fasilitas pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Lombok Barat. Hal ini bertujuan agar pengelolaan TPA Kebon Kongok dapat dengan mudah dilakukan dan terintegrasi dengan berbagai stakeholder terkait.

Kali ini, Ummi Rohmi didampingi langsung Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Ir. Diana Kusumatuti, untuk melihat langsung kondisi terkini dari TPA Kebon Kongok, Sabtu (30/10/2021).

Dirjen Diana mengatakan akan siap membantu setiap proses pengembangan di TPA Kebon Kongok dan memastikan bahwa pemerintah daerah dapat terintegrasi dengan Kabupaten/Kota.

“Pemerintah Daerah diharapkan dapat memastikan off taker dari produk pengelolaan sampah dan mempersiapkan desain TPA yang komprehensif hingga penanganan residunya,” jelas Diana.

Kondisi terkini TPA Kebon Kongok, lokasi Landfill sudah over capacity sehingga diperlukan perluasan kawasan dengan pembebasan lahan hingga 4,8 Ha. Dari luas lahan tersebut diperuntukkan untuk lahan landfill baru seluas 2 Ha.

Berbagai jenis teknologi pengelolaan sampah tengah dikembangkan di Kebon Kongok saat ini. Salah Satunya adalah RDF atau Refuge Diesel Fuel yaitu teknologi yang mengolah sampah menjadi pellet co firing batu bara.

Penelitian dan pengembangan pengolahan sampah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) / Solid Recovered Fuel (SRF) kerjasama dengan PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang dengan kapasitas desain 5 ton/hari, saat ini bisa meproduksi rata-rata 200 kg RDF/SRF per hari. (Red*)