Unik, Rachmat Hidayat Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Melalui Musik Keroncong
Berita Baru, Mataram – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rachmat Hidayat menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pulau Lombok. Kali ini, sosialisasi digelar dengan cara yang unik melalui musik dan lagu keroncong.
“Sebagaimana ilmu pengetahuan, kesenian juga menjadi salah satu istrumen yang turut memajukan bangsa,” kata Rachmat Tokoh kharismatik Bumi Gora, Nusa Tenggara Barat tersebut.
Sosialisasi dengan tema ‘Senandung Keroncong untuk Empat Pilar Kebangsaan’ digelar di Mataram, Senin (28/11/2022) malam. Hadir dalam sosialisasi para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan kelompok perwakilan masyarakat dari sejumlah Kabupaten/Kota di Pulau Lombok.
Ketua DPD PDIP Perjuangan tersebut menegaskan, dirinya ingin sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan menyasar sebanyak mungkin kelompok masyarakat di Pulau Lombok. Para pencinta dan penikmat lagu keroncong adalah salah satu kelompok masyarakat yang juga dinilai perlu disasar tentang pentingnya pengamalan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sosialisasi ini pun berlansung dengan semarak dan meriah. Secara khusus terlibat dalam sosialisasi ini Orkes Keroncong dari Himpunan Artis dan Musisi Keroncong Republik Indonesia (Hamkri). Orkes tersebut dipimpin Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Mataram Prof. Gatot Dwi Hendro. Dalam Orkes Keroncong Hamkri ini, Rachmat sendiri bertindak sebagai pembina.
Rachmat menekankan, dengan melibatkan musik keroncong, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini juga menjadi bagian dari ikhtiar untuk melestarikan budaya bangsa. Terlebih musik keroncong adalah musik tradisional khas Indonesia.
“Jadi, Senandung Keroncong untuk Empat Pilar Kebangsaan ini bukan hanya untuk memberi hiburan semata. Tapi juga bertuujuan ikut melestarikan seni budaya musik Keroncong itu sendiri,” tandas Rachmat.
Menurut politisi senior NTB ini, pelestarian seni budaya itu penting. Sebab, di dalamnya terkandung semua unsur untuk kehidupan berbangsa, yaitu tontonan, tuntunan, dan juga hiburan.
“Semua rasa dalam seni budaya itu, seluruhnya mempersatukan bangsa,” imbuh Rachmat.
Dirinya juga mengemukakan, seni diciptakan dengan senang dan dinikmati dengan senang pula. Sehingga, antara karya seni dan penikmat seni pun sama-sama bahagia. Pada saat itulah, harmonisasi tercipta.
“Tapi yang lebih penting dari itu semua, seni itu dapat mempertajam rasa kemanusiaan, nasionalisme, dan patriotisme,” tandas tokoh yang dijuluki “Datu Lombok” ini.
Satu per satu, senandung keroncong yang menjadi maestro di Tanah Air pun tampil di panggung dan menghibur seluruh hadirin. Tak kecuali lagu-lagu keroncong yang kental dengan nuansa perjuangan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan itu pula, Prof. Gatot Dwi Hendro memuji kiprah Rachmat Hidayat dan PDI Perjuangan yang dinilainya konsisten dalam menjaga pondasi bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, selama ini.
Ketua Program Doktoral Ilmu Hukum Universitas Mataram ini menekankan, menjaga dan merawat Pancasila bukan hanya dengan dihafalkan tapi harus di ejawantahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Ini karena Pancasila sesuai kata Bung Karno diambil dari jiwa bangsa,” katanya.
Karena itu, dirinya pun sangat mengapresiasi syiar Empat Pilar Kebangsaan yang digelar Rachmat Hidayat melalui seni dan budaya.
“Musik tradisional itu adalah warisan adiluhung bangsa,” tandas Prof Gatot. [*]