Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Akbar Tandjung: HMI Berpihak Pada Kemajuan dan Toleran pada Kemajemukan
Ketua Dewan Penasehat Majelis Nasional (MN) KAHMI, Akbar Tandjung | Berita Baru | Istimewa

Akbar Tandjung: HMI Berpihak Pada Kemajuan dan Toleran pada Kemajemukan



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, Lombok Barat – Yang dibangun oleh HMI dan Kohati, adalah masyarakat Islam, bukan negara Islam. Islam HMI dan Kohati adalah Islam Inklusif, yang berpihak pada kemajuan dan toleran pada kemajemukan.

Penggalangan kalimat sarat makna tersebut disampaikan oleh Akbar Tandjung, saat mengisi Kuliah Kebangsaan dalam acara pelantikan Pengurus MD KAHMI Kabupaten Lombok Barat, Senin, (13/12/2021).

Tokoh yang turut mendirikan Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter (GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, dan HMI) atau Kelompok Cipayung ini juga menyampaikan bahwa Pancasila adalah bukti jiwa besar para tokoh Islam terdahulu.

“Rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila adalah bukti jiwa besar tokoh tokoh Islam untuk menjadi solusi atas masalah yang kompleks saat itu dalam konteks kehidupan beragama di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Ketua Umum Pengurus Besar HMI Periode 1972-1974 ini menyampaikan bahwa cita-cita besar warga KAHMI adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.

“Karena itu, terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT, sebagai tujuan HMI harus selalu didasarkan pada Pancasila. Agar selaras dengan tujuan kebangsaan kita,” tutup Akbar Tandjung.

Senada itu, Ketua Presidium MD KAHMI Lombok Barat, HK. Lalu Winengan menyampaikan rangkaian Kuliah Kebangsaan bersama Akbar Tandjung tersebut bertujuan untuk menjaga arah perjuangan HMI dan KAHMI.

Kuliah Kebangsaan itu juga untuk mengingatkan dan meningkatkan pemahaman kebangsaan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya, aktivis, anak muda, pelajar maupun pemangku kebijakan.

“Pemahaman-pemahaman tentang kebangsaan itu harus diteruskan dan harus tetap di ingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat. Kita harus paham bahwa Indonesia ini harga mati,” tegas HK. Lalu Winengan. (Ang)