Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bincang Gemilang : Industrialisasi di NTB, Cahaya di Ujung Terowongan

Bincang Gemilang : Industrialisasi di NTB, Cahaya di Ujung Terowongan



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, NTB – Program Industrialisasi yang digagas Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, terus menunjukan identitas dan hasil yang mulai dirasakan masyarakat.

Program unggulan Pemrov NTB yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dari produk bahan mentah menjadi bahan jadi, telah diakui dampak positifnya oleh salahsatu pelaku UMKM/IKM NTB, Nasrin H. Muhtar pemilik industri teh kelor.

“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi program industrialisasi Pemrov NTB. Berkat program industrialisasi dari Bang Zul dan Ummi Rohmi, usaha saya terus berkembang,” kata Nasrin, pada acara Bincang Gemilang, dengan tema “Industrialisai di NTB”, Selasa (21/12/2021) di aula Gemilang Dinas Kominfotik NTB.

Bahkan, dikatakannya bahwa produk Teh Kelor produk IKM miliknya sudah tembus pasar nasional bahkan Internasional, dan Gubernur NTB pada awal tahun 2021, telah meresmikan pabrik pengolahan kelor pertama di NTB.

“Mengutip pesan Bang Zul, bahwa selalu ada cahaya di ujung terowongan. Saya telah menemukan cahaya tersebut. Cahaya kelor, sebagai emas hijau dari NTB,” ujar pria kelahiran Kilo Dompu ini.

Menurutnya, dulu banyak orang beranggapan bahwa kelor ini lambang kemiskinan, namun ia membuktikan bahwa kelor NTB sudah dapat mendunia.

Ditambahkan pria yang akrab disapa Dokter Jamu ini, keberhasilannya ini tidak telepas dari pengalaman masa lalunya dan perjuangan untuk terus gigih berusaha dan mencoba. Ditambah lagi dengan dukungan dan interfensi Pemerintah Provinsi NTB dalam perjalanan usahanya.

Ia juga mengajak UMKM dan IKM di NTB, untuk terus berinovasi dan termasuk melegalkan usaha dan produknya. Karena di era sekarang menurut Nasrin, izin ataupun standarisasi itu penting agar usaha dilirik dan dapat diintervensi pemerintah.

“Namu tetap secara perlahan dan berproses, tetapi tidak berhenti menghasilkan produk dan inovasi,”ajak pemilik Pabrik Teh Kelor Tri Utami Jaya

Sementara itu, Kabid Sarana Prasana Industri dan Pemberdayaan Industri Dinas Perindustrian NTB, Lalu Siswadi Handayani, menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB, terus mendorong UMKM dan IKM di NTB, untuk meningkatkan pengetahuan tentang kreatifitas dan inovasinya dalam menghasilkan produk, seiring dengan perkembangan pasar dan perkembangan dunia saat ini.

“Sehingga Pemrov. NTB melaui Dinas Perindustrian terus berkomitmen untuk menfasilitasi UMKM dan IKM dalam peningkatan kreatifitas dan inovasi serta yang tidak kalah pentinnya, status dan perizinannya,” kata Lalu Siswadi Handayani.

Menurutnya, UMKM dan IKM ini harus terus didorong juga untuk mengurus izin usaha, jaminan halal, merk produk dan kesehatannya. Sehingga memenuhi standar usaha untuk menghasilkan produk yang dapat diterima pasar berdasarkan regulasi yang ditetapkan pemerintah dan bahkan dunia internasional.

“Saat ini, pemerintah sudah memberikan kemudahan dalam mengurus perizinan bagi dunia usaha, dan kami siap membantu dalam hal perizinan dan termasuk fasilitasi untuk pelatihan dan pembinaan,” ujarnya.

Proses mengurus legalitas usaha dan produk ini penting, karena dengan langkah dan upaya ini, usaha dan produk dapat diterima pasar dan dapat bersaing didunia usaha. Tujuannya kedepan jelas, UMKM/IKM dapat selangkan lebih maju dan untuk terus berkreatifitas dan berinovasi sehingga produk NTB dapat Go Internasional.

“Dinas Perindustrian berdasarkan ketentuan juga melakukan uji sertifikasi terhadap tes report produk UMKM/IKM,” jelasnya

Diakuinya saat ini, perkembangan UMKM dan IKM di NTB berdasarkan data Dinas Perindustrian, ada 32 IKM besar, IKM berskala menengah 57 IKM, dan skala kecil dan sudah beroperasi baik yang sudah memiliki izin dan belum ada 96.000 UMKM dan IKM.

Selain itu, dipaparkannya bahwa ada enam sektor industri prioritas yang diusung dalam kepemimpinan yang dicanangkan oleh pasangan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur, Sitti Rohmi Djalilah hingga 2023 mendatang.

Pertama, Industri Pangan, Kedua, Industri Hulu Agro, Ketiga, adalah Industri Permesinan Alat Transportasi, Keempat adalah Industri Hasil Pertambangan, Kelima, Industri Kosmetik, Farmasi Herbal dan Kimia dan Keenam ekonomi kreatif.

“Industri pangan paling berkembang saat ini, karena potensi yang kita milik, seperti pertanian, perkebunan atau pertanian. Industri pangan telah menorehkan sejumlah capaian, meski baru dalam proses peletakan pondasi. Seperti pelibatan IKM NTB dalam penyediaan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) “Gemilang” mengurangi dampak Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Inovasi dan Inkubasi Bisnis STIPARK NTB Iskandar Sukmana, mengatakan bahwa tupoksi lembanya adalah mengawal industrialisasi yang menjadi program unggulan Pemrov NTB.

“STIPARK merupakan central untuk inkubasi bisnis,”kata Iskandar Sukmana, wemakili Kepala STIPARK NTB.

Tempat bersinergi dan berkolaborasi membangun industrialisasi di NTB. Sehingga dalam inkubasi dapat melahirkan UMKM/IKM, pengusaha baru, generasi muda dapat memiliki bekal ketika akan terjun ke dunia wirausaha.

“Kami akan mendidik, membentuk dan menginspirasi para pemuda untuk menjadi pengusaha-pengusaha baru di NTB,” jelasnya.

Ditambahkan Kasi Inovasi dan Inkubasi Bisnis STIPARK NTB, bahwa lembaga ini untuk membantu menyediakan tempat, pelatihan, mencarikan pasar, mencari teknologi yang tepat, sehingga ketika dua tahun atau tiga tahun di STIP, mereka keluar bisa menjelma menjadi pengusaha hebat.

“Beberapa waktu yang lalu STIPARK menggelar lomba inovasi Start-up bagi pengusaha muda dan karya ilmiah bagi SMA/SMK se-NTB,” jelasnya.

Inovasi dan karya anak-anak NTB sangat bagus dan menginspirasi bagi generasi muda lainnya, untuk terus berkaya untuk mewujudkan industrialisasi di NTB. (*)