Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Diskominfotik NTB Perkuat Sinkronisasi Data Blank Spot dan Lemah Sinyal di NTB
Kadis Kominfotik NTB, Najamuddin Amy, mengikuti rapat sinkronisasi data blank spot dan lemah sinyal bersama Dirjen SDPPI dan BAKTI Kementerian Kominfo, Provider serta Dinas Kominfotik kabupaten kota se-NTB melalui virtual | Berita Baru | Foto: kmfo

Diskominfotik NTB Perkuat Sinkronisasi Data Blank Spot dan Lemah Sinyal di NTB



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, NTB – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB terus memperkuat sinkronisasi data area blank spot dan lemah sinyal di NTB.

Sinkronisasi data-data tersebut dilakukan bersama dinas Kominfotik kabupaten kota se-NTB dan sinergi dengan BAKTI Kementerian Kominfo serta penyedia jasa internet di wilayah NTB.

Kepala Dinas Kominfotik NTB, Najamuddin Amy mengatakan, sinkronisasi data sangat penting untuk mendukung tersedianya pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan jaringan internet di wilayah NTB yang masih terdapat area blank spot dan lemah sinyal.

“Mudah-mudahan sinkronisasi data blank spot dan lemah sinyal ini bisa menjadi atensi Kementerian Kominfo melalui Bakti, Balmon dan provider seperti Telkomsel, XL dan lainnya. Sehingga masyarakat ke depan bisa mendapatkan layanan internet dengan baik,” ungkapnya, Senin (31/01/2022).

Berdasarkan data blank spot hasil sinkronisasi bersama kabupaten kota menyebutkan bahwa masih terdapat 34 lokasi blank spot di NTB. Diantaranya: Lombok Utara sebanyak 9 lokasi, Sumbawa Barat 2 Lokasi, Kabupaten Sumbawa 5 lokasi, Dompu 10 lokasi, dan Kabupaten Bima masih terdapat 8 lakosi.

Sedangkan data lemah sinyal masih berjumlah 69 lokasi di NTB. Diantaranya, Lombok Barat sebanyak 5 lokasi, Lombok Tengah 16 lokasi, Lombok Timur 17 lokasi, Sumbawa Barat 8 Lokasi, Kabupaten Sumbawa 8 lokasi, Dompu 2 lokasi, dan Kabupaten Bima masih terdapat 7 lakosi.

Dr. Najam berharap kepada penyedia jasa internet dapat mengoptimalkan layanan jaringan internet dengan kabel fiber optiknya sembari menunggu pembangunan menara BTS dari BAKTI Kementerian Kominfo RI.

Dikatakannya, langkah ini juga harus diambil untuk mempercepat kebutuhan masyarakat akan jaringan internet di pelosok-pelosok desa di NTB. (*)