Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gandeng Mitra Strategis, PGEO Sosialisasi Peran Penting Potensi Sumber Daya Panas Bumi

Gandeng Mitra Strategis, PGEO Sosialisasi Peran Penting Potensi Sumber Daya Panas Bumi



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, Lombok Timur – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi NasDem, M. Syamsul Luthfi, bekerjasama dengan lembaga Abdi Swadaya Institute dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melakukan sosialisasi seputar peran penting sumber daya panas bumi.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat melakukan pengembangan sumber daya panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional secara bersama-sama.

Direktur Abdi Swadaya Institute, Masjuddin mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Rinjani Waterpark Selong, Lombok Timur ini melibatkan 200 peserta yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, ibu rumah tangga, tokoh pemuda, serta mahasiswa se-Pulau Lombok.

Diyakini, melalui sosialisasi ini bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dan pihak swasta dalam pengembangan energi panas bumi di daerah atau wilayah yang memiliki potensi panas bumi.

“Kita ingin memberikan penjelasan terhadap peran PGEO dalam pemanfaatan proses transisi energi panas bumi yang bersih dan berkelanjutan. Tentu implikasinya, kita bisa menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Dijelaskan, selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih di Indonesia, PGEO juga turut berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satunya, dengan menggantikan sumber energi konvensional, energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini. Sehingga, memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global.

“Kita ketahui, sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi,” kata Masjuddin.

Dicontohkan, dalam hal ini sejumlah alat operasional yang memiliki kapasitas terpasang secara own operation sebanyak 672 MW, dan 1205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam 6 (enam) area operasi.

“PGEO telah berinvestasi dalam teknologi canggih dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Mereka berupaya untuk mengoptimalkan proses ekstraksi panas bumi, penggunaan sumber daya, dan pengurangan limbah,” kata Masjudin berbangga.

Karena itu, sebagai mitra PGEO, pihaknya berbangga, sebab lembaga tersebut tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.

“Kesemuanya tercermin dalam upaya perusahaan untuk melibatkan komunitas lokal, melestarikan lingkungan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab,” ulasnya.

Senada itu, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi NasDem, M. Syamsul Luthfi menyampaikan, melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO terus berusaha untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia.

“Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri, PT Pertamina Geothermal Energy berusaha untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia. Kontribusinya dirasakan dalam kapasitasnya menyiapka pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet kita tentunya,” tandasnya.

Ia berharap, ke depannya keterlibatan dengan komunitas lokal serta kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, khususnya pemerintah, DPR, lembaga penelitian, universitas, dan mitra industri terus diperkuat. Sebab, dalam ini stakeholder terkait bisa mendorong inovasi dan pengembangan industri energi panas bumi secara lebih maksimal ke sejumlah daerah yang berpotensi untuk diberdayakan sumber daya panas bumi yang dimiliki.

“karena itu, kami berharap PGEO semakin aktif terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih di bidang energi panas bumi. Sehingga, bisa berkontribusi pada pembangunan sumber daya manusia yang mendukung pertumbuhan industri dan memberikan manfaat sosial bagi masyarakat pada umumnya,” pungkasnya. [*]