Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KMM IAIH NW Lombok Timur Gelar Seminar Kepenulisan dan Penerbitan Buku

KMM IAIH NW Lombok Timur Gelar Seminar Kepenulisan dan Penerbitan Buku



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, Lombok Timur – Komunitas Mahasiswa Menulis (KMM) Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdatul Wathan (IAIH NW) Lombok Timur sukses menggelar cara seminar kepenulisan dan penerbitan buku, Sabtu kemarin (23/07/2022).

Berlangsung di ruang rapat Kiai Hamzanwadi II IAIH NW Lombok Timur, seminar kepenulisan dan penerbitan buku yang mengusung tema ‘Membaca dan Menulis’ ini di hadiri langsung oleh Wakil Rektor III IAIH NW Lombok Timur, Azharullail, yang sekaligus membuka acara secara resmi.

Turut hadir juga para civitas akademika lainnya, seperti Presiden Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAIH NW Lombok Timur.

Ketua KMM, Parizal mengatakan bahwa kegiatan seminar ini adalah bentuk ikhtiar dari teman-teman komunitas untuk membangun dan mengembangkan literasi di lingkungan kampus.

Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk dilakukan mengingat minat baca hari ini masih sangatlah rendah, termasuk di lingkungan kampus.

Dijelaskan, ada tiga narasumber yang diundang dalam acara ini yakni, Pertama: Muhammad Tohri, penulis,l sekaligus Wakil Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Wathan.

Kedua: Husnul Khaetami atau yang di kenal dengan nama pena Al-khatemy, seorang novelis dengan karya luar biasa yang diantaranya adalah Rasulullah Untuk Palestina dan Semsta Bertasbih.

Dan yang terakhir: Lia Sukmawati, seorang penulis perempuan yang menulis buku Runtuhnya Istana Tuhan.

“Ketiga narasumber adalah kader yang dimiliki Nahdlatul Wathan. Hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa Nahdlatul Wathan punya orang-orang yang berkompeten dalam menulis,” kata Parizal saat wawancara.

Parizal berharap, puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang ikut dalam acara dengan begitu antusias ini, setidaknya nanti dapat menjadi bagian yang akan memajuan literasi di lingkungan kampus.

“Setelah seminar, para peserta membuat karya tulis. 50 tulisan terbaik akan di bukukan dan di berikan penghargaan,” tutup Parizal. [*]