Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suhaimi Ismy: Tahun Baru 1444 Hijriah, Momentum Hijrah dan Merajut NKRI Yang Lebih Harmonis

Suhaimi Ismy: Tahun Baru 1444 Hijriah, Momentum Hijrah dan Merajut NKRI Yang Lebih Harmonis



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, NTB – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Lalu Suhaimi Ismy melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Pondok Pesantren Hizbul Wathan NW Semaya Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, NTB, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan silaturahmi & sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini, diselenggarakan dalam rangka terus memupuk dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kegiatan yang bertepatan dengan 1 Muharam 1444 Hijriah tersebut, Lalu Suhaimi Ismy mengatakan, momentum tahun baru Islam ini merupakan sebuah momentum Hijrah bagi kita semua, yaitu momentum evaluasi terhadap rasa cinta kasih kita kepada Bangsa dan Negara Indonesia.

“Apa yang telah kita berikan kepada NKRI selama ini? Apakah rasa cinta kepada Tanah Air Indonesia telah cukup dalam membangun Negara Indonesia? Masing-masing kita dapat mengevaluasi diri terkait hal tersebut,” ujar DPD RI Dapil NTB ini.

Dikatakannya, untuk menyonsong tahun baru ini, kedepannya kita haru terus meningkatkan pengamalan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Dirinyapun mengajak kepada semua masyarakat untuk terus memperbaiki dan meningkatkan rasa saling menghormati sesama warga Negara Indonesia.

“Mari merajut NKRI yang lebih harmonis. Jangan sampai ada yang terdengar kita lebih mementingkan kelompok dan golongan tertentu atau hanya untuk kepentingan pribadi atau sesaat. Ingat kita sebagai bangsa yang besar telah disatukan oleh Ibu pertiwi dibawah ikatan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Suhaimi Ismy berpandangan, walaupun Pancasila tidak pernah dipelajari secara tekstual butir-butir pengamalannya, akan tetapi, InsyaAllah Pancasila pasti dapat dihayati dan diamalkan secara kontekstual dalam kehidupan.

Karena Pancasila adalah Volkgeist (jiwa bangsa), nilai-nilai Pancasila telah ada pada Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala yang berupa adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai religius.

“Menjenguk sahabat yang sedang sakit, membantu tetangga yang kesusahan, bahkan menyingkirkan duri di jalan merupakan bagaimana Pancasila diamalkan sebagai sebuah nilai dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Selanjutnya, Suhaimi Ismy menyampaikan harapan, semoga penegakan Hukum di NKRI dapat mewujudkan dari tujuan hukum itu sendiri yaitu: Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga tidak ada lagi dugaan-dugaan bahwa Hukum itu tumpul keatas dan tajam kebawah.

“Ingat Prinsip Equality Before the Law atau persamaan kedudukan didepan hukum sudah jelas diatur dalam pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 dimana dikatakan bahwa: Semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,” tandasnya. [*]