Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kakao
Kepala BUMKam Monayrain Yano Lrum, Daniel Bairam saat menjadi pemateri pada seri 4 diskusi daring pengelolaan produk inovatif dengan tajuk Olahan Kakao di Lembah Grime yang menjadi bagian dari Program PAPeDA, Senin (23/8).

BUMKam Revitalisasi Kakao dari Serangan Hama



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, Jakarta – Produksi kakao di Lembah Grime Kampung Imsar Jayapura mengalami penurunan akibat serangan hama yang berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya sebagian masyarakat trauma untuk kembali mengurus kebun kakao yang mereka punya.

Hal itu disampaikan Kepala BUMKam Monayrain Yano Lrum, Daniel Bairam saat menjadi pemateri pada Sesi Olahan Kakao di Lembah Grime yang merupakan salah satu kegiatan dari Program Pelestarian Sumber Daya Alam dan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Adat melalui Pertanian Berkelanjutan di Tanah Papua (PAPeDA), pada Senin (23/8).

Sebagai lembaga yang bertugas untuk mengembangkan perekonomian di desa. Daniel mengatakan pihaknya tidak hanya fokus mengembangkan kakao saja. Namun, juga mengembangkan potensi lainnya seperti gaharu dan vanili yang juga menjadi komoditas jangka panjang.

Untuk meningkatkan kembali produksi kakao di Kampung Imsar, Daniel mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok tani dan memberikan pelatihan terkait pemberantasan hama di pohon kakao.

“Karena cokelat di Lembah Grime terkena hama sehingga produksi menurun. Kami terus melakukan pendekatan kepada kelompok tani untuk memberantas hama untuk meningkatkan produksi kakao,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Imsar Oscar Giay menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah-langkah yang dilakukan BUMKam dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi kakao, gaharu, dan vanili.

“Kami siapkan untuk tahun 2021 dan 2022 untuk kelompok tani pada tahun sekitar 100 juta yang digunakan untuk mengembangkan kakao, vanili, dan gaharu. Kami juga di tahun 2021 memberikan dukungan kepada BUMKam dalam bentuk uang dan fasilitas yang menjadi aset BUMKam yang berupa WiFi, listrik, telepon, dan lainnya,” kata Oscar.

Selain itu, Oscar mengatakan di tahun 2022 dana untuk BUMKam akan ditingkatkan hingga 20 juta untuk meningkatkan kinerja BUMKam terus berjalan dengan baik.

“Kami juga siapkan pelatihan-pelatihan, baik yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Jayapura maupun Pemerintah Pusat, sehingga ke depan BUMKam terus dapat dikembangkan,” jelas Oscar.

Diketahui, Program PAPeDA yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) dan didukung oleh The Asia Foundation (TAF) ini juga bertujuan untuk mempromosikan produk-produk pangan sehat lokal kepada publik, pemerintah, dan swasta secara umum serta kepada pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat secara khusus.