Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

DPD RI Suhaimi Ismy: Tahun Politik, Masyarakat Jangan Mau Diadu Domba

DPD RI Suhaimi Ismy: Tahun Politik, Masyarakat Jangan Mau Diadu Domba



BAWASLIU Lombok Tengah

Berita Baru, NTB – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Lalu Suhaimi Ismy melakukan kunjungan silaturahmi dan sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama keluarga besar Kemenag Kabupaten Dompu Provinsi NTB, Selasa , (21/02/2023).

Kegiatan silaturahmi sekaligus Isra’ Mikraj dan sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini, diselenggarakan dalam rangka terus memupuk dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan tersebut, Lalu Suhaimi Ismy menyampaikan, salah satu bentuk pengamalannya adalah berpegang teguh pada Pancasila sebagai falsafah dan nafas kehidupan.

Pengamalannya juga, ungkapanya bisa terlihat dari kepatuhan dan ketaatan kepada Syariat Agama Islam.

“Karena Pancasila sangat relevan dengan agama dan ajaran islam. Dari semua Sila ada dalam Pancasila, semua sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam,” katanya.

Lalu Suhaimi Ismy yang sekaligus Anggota MPR RI ini juga menyampaikan, momentum politik mulai digenderangkan, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sudah memulai Politik Identitas yaitu sebuah alat politik suatu kelompok menonjolkan etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu.

“Maka kita sebagai warga negara yang mencintai NKRI dan mengamalkan Pancasila, wajib kita tolak Politik Identitas yang tidak bertanggung jawab,”

“Jangan pernah mau kita dipecah belah, jangan pernah mau diadu domba, jangan pernah mau dikotak-kotakkan dengan alasan apapun,” pesan Lalu Suhaimi Ismy.

Di akhir penyampaiannya, Lalu Suhaimi Ismy menegaskan bahwa menjalankan perintah Agama adalah benteng pertahanan dalam menjalankan dan mengamalkan Pancasila.

“Beri pemahaman kepada sanak famili untuk tidak terpengaruh oleh oknum yang menyebarkan paham politik identitas yang tak bertanggung jawab,” tandasnya. [*]